|
Aktivitas Pembangunan Rumah RST 36 Blok D-3 Perumnas Trimulyo (17/11/2011) |
Pelaksanaan Pembangunan Rumah Sederhana Tapak (RST) 36, Perumas Bumi Trimulyo Blok D-3 dan Bumi Guwosari Blok VIII terus tetap digeber, meski berpacu dengan kondisi cuaca yang sulit diprediksi terutama hujan yang belakangan mulai mengguyur kawasan tersebut. Para pekerja lapangan mengakrabinya dengan sistem
buka tutup pelindung air hujan, utamanya pada pemasangan batu bata yang materialnya belum cukup kering..
Progres pembangunan yang digadang kelar akhir Desember 2011, ditambah beberapa user Pemilik Surat Persetujuan KPR yang ngantri untuk realisasi akad Kredit, turut menjalari mengapa aktivitas pembangunan rumah tak boleh mandek.
|
Blok D-3 |
Lain dari itu yang luar biasa adalah minat beli masyarakat terhadap Produk perumnas cabang Yogyakarta trend-nya semakin meningkat, umpamanya saja Lokasi Blok D-3 Perumnas Bumi Trimulyo yang rencana dibangun Juli lalu, sebanyak 55 unit, Saat tulisan ini diunggah hanya tersisa 1 unit yang belum terikat tanda jadi, sdangkan di Blok VIII Perumnas Guwosari , Jl.Nakula 8, dari rencana bangun 18 unit telah habis terjual, dan kini setelah IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) turun, terpaksa diperluas lagi di blok yang sama sebanyak 5 Unit rumah,Jl.Nakula 9, dan bisa dimiliki mulai sekarang.
Dalam Proses Kepemilikan Rumah, ada fenomena yang menarik dari kecenderungan saat ini yakni user membeli rumah sejak masih dalam rancang bangun ataupun blok plane, hal ini sangat berbalik dengan era terdahulu, yang mana Perum Perumnas membangun rumah, setelah bangunan jadi baru masyarakat bergegas membeli.
Sisi Positifnya kini adalah antara pengurusan aplikasi Permohonan KPR, dengan Pelaksanaan pembangunan Rumah dapat beriringan, Sehingga memungkinkan bagi konsumen turut serta menjadi pengawas lapangan, pada saatnya akad Kredit benar-benar mendapatkan rumah baru.sesauai yang diidamkan.
Hingga saat ini Perum Perumnas Cabang Yogyakarta masih tetap Konsen dengan
|
Blok VIII Perumnas Guwosari |
Pembangunan di Kedua lokasi tersebut yang masuk wilayah Kabupaten Bantul-Yogyakarta, Sambil menyelam minum air, andil dalam terwujudnya Program kawasan Bantul Kota Mandiri, juga dapat menopang kesediaan Perumahan dan Permukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah(MBR) di Yogyakarta dan sekitarnya.
(Beg)